Kantor : Jl.Pucanggading Raya No.1-3 Batursari, Demak-59567, Telp/Fax.( 024) 6723666

  • Web
  • perumnaspucanggading.web.id
  • NEWS ACSESORIES BUYER INFO PRODUK Tips Home

    28 Feb 2009

    Terima Kunci langsung Boyongan !

    .

    .Senyum De wi

    Bagi Dewi Anggriani Karyawati PT.Sai Apparel Industries Semarang, memiliki rumah adalah idaman sejak lama. Namu cita –cita itu selalu dikandaskan oleh minimnya ketersediaan dana untuk uang muka rumah, hampir lima tahun keinginan itu terus disimpannya sampai akhirnya keajaiban itu berpihak Tak dipungkiri Andil dari Koperasi tempat dia bekerja, PT. Jamsostek dengan program PUMP-nya dan Perum Perumnas penyedia rumah yang standar dengan regulasi program pemerintah baik Pinjaman uang muka dari PT.Jamsostek maupun pemberian Subsidi Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

    “ Saya hampir tak Percaya Mas, bisa punya rumah” Tandas Dewi Anggraeni dengan kenes, kepada Admin sambil menimang-nimang Payuung cantik beruliskan PERUMNAS BUMI PUCANG GADING dan anak kunci, dalam acara seremonial serah terima kunci rumah bagi karyawati PT.Sai Apparel Yang membeli rumah di Perumnas Bumi Pucang Gading, di Gedung Pertemuan Perusahaan Garmen itu Pekan lalu.

    Rasa haru yang terpancar Dari wajah Dewi Anggriani dan ke 30 rekannya sejawatnya saat itu sangat beralasan, sebab pada awal oktber tahun lalu saat dirinya mendapat penjelasan dari petugas Perum Perumnas mengenai program pemerintah tersebuta tidak percaya dapat terealisai. Apalagi belum ada bentuk fisik rumah, yang ia dapati hanya blok plane dan nomer kavling rumah. Ditambahpembangunan sempat mandek lantaran kota semarang kala itu tak ada spasi dari gelontoran air hujan. Hal itu membuat nyalinyamenjadi ciut, berkat dukungan semangat dari suami dan kepercayaan yang kuat akan kerja professional dari Perumnas akhirnya Akhir desember lalu semua kehawatiran itu tak terbukti. Pelaksanaan realisasi KPR ia lakukan dengan hati berbunga.

    “ Dalam Proses Pemilikan rumah ini saya hanya mengeluarkan duit cash untuk beli bensin (transport-red) !”. Pungkas Dewi, sapaan wanita ayu itu, sambi ngeloyor bergabung dengan rekannya yang lain. “ Selamat tinggal Peumahan PMI, Pondok Merua Indah !,” Kelakar yang lainnya. Iya, deh selamat hengkang dari PMI dan boyongan (pindah tempat-red) Ke Perumnas BPG, Bumi Pucang Gading yang lebih nyaman, semoga tetap disayang mertua.

    Karuan saja pernyataan Dewi itu membuat iri karyawan lain yang belum sempat andil.untuk berdesak mendaftarkan diri lewat Koperasi Sai Mandiri yang diplot Perumnas untuk Program Pemilikan rumah bagi karyawan Perusashaan yang beralamat di Jl.Brigjen Sudiarto km. 11 Semarang itu.

    Dalam sambutannya ditempat yang sama, Ketua koperasi Sai Apparel NG Kusumaningsih mengajak kepada anggota koperasi yang belum mengambil rumah perumnas, untuk memanfaatkan peluang ini dengan sebaik-baiknya.

    Sedang Diana Sukorina, sang Manajer, menandaskan dalam program ini koperasinya telah mendapat suntikan laba sekitar 30 Juta. “ Semua sudah kami beberkan pada rapat anggota” tutur wanita berjilbab yang menahkodai hampir 1.500. anggota Koperasi Sai Apparel itu.

    usai perhelatan itu Ass Man Penjualan Perum Perumnas cab.Semarang II, Wiwiek Setyabudi, menuturkan bahwa sebenarnya kunci rumah telah jadi sejak Desember lalu namu karena masih dilakukan finishing maka penyerahan kunci rumah secara seremonial baru diserahkan hari itu. Pihaknya juga mentradisi-kan pemberian cindera mata baik berupa Payung atau jam dinding dan sebagainya, dengan harapan bisa menjadi tali kasih antara perumnas dan user yang notabene akan menjadi warga Perumnas Bumi Pucang Gading.

    “ Kami juga masih terus membuka kesempatan kepada masyarakat umum yang belum meilki rumah, atau institusi yang ingin bekerjasama dalam program pemenuhan umah tinggal bagi karyawannya, karena di Perumnas Bumi Pucang Gading masih tersedia lahan yang sangat luas” Pungkas Wiwik Setyabudi, di Penghujung Perhelatan itu.

    Wiwiek Setyabudi " siap kerja bareng !"
    Baca Selengkapnya...>.>.>.>.>>>>>>>>>

    26 Feb 2009

    Melongok Dapur Perumnas !!

    <<Persiapan Bag.Pertanahan>> Janji Para petinggi Perum Perumnas untuk melakukan revans atas kejayaannya dimasa lalu rupanya tidak main-main, itu terlihat dari beberpa perubahan yang absolut, tak ada celah yang tak terjamah, mulai dari tahapan awal yakni bersolek membangun citra yang pernah terkoyak, hingga menjalar pada produk yang sering dipandang separoh hati, seperti belakangan ini yang perlu acungan jempol dan kasat mata adalah keberaniannya melakukan goes to changer melalui berbagagai inovasi paling gres pada produk trade merknya yakni type RSH 27/72 yang flamboyan , type 29/77 yang rada-rada genit elegan sampai type RS. 36 yang macho tapi femin. <<< Persiapan Lapangan >>>
    Dibilang berani iya, karena jika ditilik dari model dan tampilannya, barangkali tak kebayang bagaimana rumah-rumah olahan Perumnas tersebut dapat dijual murah dan terjangkau padahal juga dilengkapi sertifikasi yang valid !. Ah, tapi itu bukan ranah kita untuk memikirkannya, tapi sekedar membayangkan saja bolehlah, umpamanya untuk membuat satu buah rumah saja seberapa ribetnya, mulai dari mendapatkan lahan, melakukan perencanan , merogoh kocek untuk bayar arsiteknya, pengurusan IMB( Ijin mendirikan
    Bangunan, Ijin pemasangan Listrik dan air minum dan lain lainnya…..nah sampai segini puyeng kan… lebih bingung lagi rumah tersebut dijualnya dengan harga murah sebagai contoh RSH 29 yang harganya kisaran 55 Juta, jika dibeli secara kredit hanya butuh uang cash 9 jutaan dngan angsuran kisaran 500 ribuan atau setara dengan angsuran sepeda motor. Belum lagi jika Permohonan KPR ditolak Bank, maka uang muka yangh
    << Pengadaan Bahan baku >> telah disetor Ke perumnas akan dikembalikan 100% tanpa potongan sedikitpun.
    Untuk itu asal tau saja sedikit bocoran yang logis, bahwa Developer milik Negara itu melakukan subsidi silang karena membangun rumah tak hanya di Perumnas Bumi Pucabg Gading, Namun seantero Nusantara.. Nah, di era globalisasi ini kita memang dituntut memiliki kognisi yang cerdas dan peka termasuk menentukan pilihan hunian tempat tinggal .
    Tak perlu berlama-lama ringkasnya Untuk membutktikannya tak afdol jika kita tak jalan-jalan ke lapangan langsung dilapangan lokasi proyek maksudnya.
    Ambil sample saja, utuk melongok dapur pembuatan RSH 27/72 atawa 29/77 , lokasi yang dibangun di jl. Kebun Peni dan Jl Kebon Arum utara. Beruntung jika kita bisa melihat rumah dalam proses pembangunannya, namun kebanyakan user akan memilih rumah setealah bangunan jadi. Secara nyata bahan baku dipersiapkan sesua dengan standar mutu bangunan perum perumnas. Mulai batu kali untuk pondasi dan batu bata serta pasir djuga semen dengan merek Nasional, bukan sembarangan atau bahasa semarangnya semen merk “ecek-ecek”.
    Pondasi >>> Fisik Rumah plus infrastuktunya Semua dikerjakan oleh Kontraktor yang tergabung dalam Petranas ( Persatuan Kontraktor Perum Perumnas), sehingga kalau nakal gampang dijewer…. . Pemasangan batu bata ^^^
    Baiklah, takperlu kelamaan basa-basi. Ini adalah proses pembuatan Rumah RSH 29/72 di Jl. Kebun Peni. Jjika anda berkunjung disana akan diterima petugas pengawas lapangan dari perumnas. Tugas pengawas lapangan tahu sendiri kan.. Kwalitas bangunan tidak akan diterima jika dirasa tidak sesuai gambar atau bahasa kerennya bestek. Jadi soal standar kwalitas tak perlu diragukan lagi. Secara periodik bangunan tersebut ditinjau oleh satuan apengawas intern Perum perumnas, malahan belakangan ini juga dicek oleh Badan pemeriksa Independen atau akuntan public.
    < >>
    Ditambah lagi setelah resmi menjadi milik kita, baik pembelian tunai atau sistim KPR ( Kredit pemilikan rumah), kita masih bisa komplain jika terjadi kerusakan. Tentu saja garasinsi ini harus prosedural.
    Beg
    RSH. 29/77
    Rumah siap saji ! Kondisi rumah jadi 90 %
    Baca Selengkapnya...>.>.>.>.>>>>>>>>>

    13 Feb 2009

    Embrio Segi Tiga Emas, Itu ….!!!!

    Masyarakat kota semarang dan sekitarnya mengenal Perumnas Bumi Pucang Gading seperti halnya perumahan yang dibidani oleh Perum Perumnas sebelumnya macam Perumnas Banyumanik atau Tlogosari, hanya saja perkembangannya tak sepesat keduanya, padahal area permukiman diujung timur kota atlas ini tergolong paling luas yakni kisaran 224 ha, dan dibangun sejak tahun 1993 silam.Konon hal itu terjadi lantaran daya beli masyarakat menurun akibat situasi Force Majeure imbas dari badai krisis moneter tahun 1998.
    Selain itu situasi politik yang carut-marut turut memicu petinggi developer BUMN itu terseok-seok dalam mendorong pengembangan lokasi ini, hingga terkesan mati suri. Semakin lengkap ketika dari luar berhembus virus black image bahwa Pucang Gading merupakan daerah rawan kejahatan.Padahal sejatinya kawasan permukiman asri ini, boleh dibilang bercokol di segi tiga emas antara Kota Semarang, Kabupaten Demak dan Kabupaten Purwodadi dan hanya berjarak 9 km dari Simpang Lima (Pusat kota Semarang-red) menjadi kelebihan Perumnas Pucang Gading yang dijubeli sekitar 8.700 kepala keluarga, setara dengan tingkat hunian 90 % dari 10.000 unit rumah yang telah ada mulai type RSS. 21, Ruko 70 hingga type RS 70/80 yang terbangun diatas lahan seluas 148 ha. Sedang sisanya sekitar 76 ha hingga kini terus dipoles pengembangannya.
    Belum lagi seabreg sarana-prasarana tempat komersial dan semi komersial layaknya permukiman di kota-kota besar lain misalnya Pasar induk, perkantoran, pertokoan/kios, Poliklinik 24 Jam, puskesmas dan terminal.Fasilitas pendidikan mulai TK hingga SMA Negeri untuk memanjakan penghuninya yang heterogen dan multi kultural.Kini Bumi Pucang Gading atau akrab disebut Perumnas Pucang Gading ini, terus bersolek menjadi sebuah kota mandiri dengan fasilitas umum macam sarana olahraga, telekomunikasi dan transportasi serta tempat ibadah. Tak heran jika TVRI Jawa tengah pun mengepakkan bisnisnya di lokasi ini. Beg
    DAMRI
    Baca Selengkapnya...>.>.>.>.>>>>>>>>>

    TV ONE

    Pastikan cp anda telah terinstall Adobe flash player